Tuesday, March 31, 2015

Masihkah menabung pangkal kaya ?

Masihkah menabung pangkal kaya ? mmmm .. bisa iya, bisa tidak, yang jelas menabung menjadikan kita akrab dengan customer service, teller, dan securities di bank. Betul, ga ? Nggaaakk ! 

Banyak penasehat finansial bilang [bukan saya loh, ya], bahwa menabung bukan lagi pangkal kaya. Konon kata mereka, menabung alias menyimpan uang cash hanya cocok digunakan untuk sedia payung sebelum hujan alias kondisi darurat. Berapa besaran kondisi dana darurat ?. Ah, tentu beda masing-masing orang. Tergantung dari besaran pengeluaran individu tiap bulan. Kalau setiap hari menuntut makan steak onta arab yang harganya limaratus ribu misalnya, tentu uang di kantong yang cuman seratus ribu akan menjadi darurat bagi perut orang tersebut [tuh, kan, mulai ngaco lagi]. Oke-oke, istilahnya akan gue ganti. Pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan istilahnya adalah "Besar lingkar perut daripada tali kolor".  

Dana darurat menurut mereka para pakar finansial adalah sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. "Wow ! kecil banget ya". Iya-iya, kalau semisal Ente mampu dan kuat mengikuti gaya hidup cicak yang cuman makan laron.

Semisal nih, pengeluaran bulanan 5 juta, tentunya dana darurat yang disediakan ya 60 juta. Dana tersebut harus bisa "diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya" mampu berada di tangan kita. Dengan dana tersebut, diasumsikan selama satu tahun mendatang, kita-kita ini diharap bisa mencari sumber pendapatan lain agar kondisi tanggap darurat tersebut segera berakhir.

Nah, kembali ke topik. Mengapa menabung bukan lagi menjadi pangkal kaya. Konon, nih, sekali lagi konon loh ya ... Imbal hasil dari menabung sudah kedodoran melawan inflasi. Inflasi ini adalah maling. Maling yang puaaaliiingg halus. Raja gendam aja kalah. Bayangkan  .. inflasi ini dalam setahun secara real sudah hampir 10 %. "Eh, kata siapa ? ga sampe segitu tuh kata BPS". Iya-iya, angka pemerintah memang ga sampe segitu, tapi coba aja rasakan sendiri. Obat kurap aja setiap tahun naik. Ada memang yang harganya tetep -tapi dengan catetan, stok lama, atau obatnya kadaluarsa. Husss !!

sumber gambar : sharia.co.id
Nah, mengapa imbal hasil tabungan "letoy geboy" melawan inflasi. Terang aja, Bro. Imbal hasil tabungan cuman 4% setiap tahun. Jelas kalah melawan inflasi. Apalagi kalu ente nabungnya cuman di Celengan Semar, malah semakin "lapuk" duit ente dimakan inflasi. Yang tahun ini bisa dipake beli kambing gedhe, eh-eh, tahun depan cuman bisa dipake beli anak kambing. Jadi deh lo beli anak kambing sambil nyanyi "mana-dimana kambing gedhe saya, kambing gedhe saya kok dimakan inflasi. Cacamarica Hey-Hey ! Cacamarica Hey-Hey !"

Nah, loh ! masih berbikir bahwa menabung pangkal kaya ?



www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Memilih Sekuritas Memilih Broker Saham

Wow ! Selamat bergabung dengan blog ini. Blog yang membahas tentang beberapa pernik investasi secara renyah dan gurih. Kayak krupuk udang aje, Man ! hehehe .

sumber gambar : marketbisnis.com
Anyway ... setelah memutuskan berinvestasi dengan saham, kita akan segera "berhubungan intim" dengan Broker atau makelar yang bernaung dalam sekuritas. Nah !! Sekuritas mana yang akan kita pilih ? Eng-Ing-Eng ! Glodag ! 
Saat ngikut Sekolah Pasar Modal di IDX dulu, Ane sempat mengajukan pertanyaan ini kepada narasumber, Bro. Dan narasumber itu memberi saran, 

  1. Cari sekuritas bonafid. Bonafid dalam arti dia memiliki reputasi atau "jaminan lebih" diantara sekuritas lain. Apa itu "Jaminan Lebih", beliau mengartikan sekuritas yang bernaung atau menjadi anak cabang BUMN. Nah ! cari itu ! ada BNI Security, ada Mandiri Security, dan lain-lain. Sedangkan faktor reputasi bisa dilihat dari track record securitas tersebut saat menghadapi berbagai macam krisis keuangan. Semisal tahun 1998, tahun 2008, atau 2013 kemarin. Bisa juga milih sekuritas yang berhasil memenangkan predikat sekuritas terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Nah !
  2. Cari Sekuritas yang deket dengan lokasi Ente. Jangan sampe suntuk karena jarak, Bro ! karena tentu saja yang namanya sekuritas tidak berada di semua kota. Hanya kota-kota tertentu yang memiliki sekuritas.
  3. Cari yang gampang atau enak dipake komunikasi. Pengalaman Ane saat milih sekuritas, orang-orang di sekuritas tersebut pada asik-asik semua. Dia nyuruh Ane nganggep itu kantor sekuritas sebagai kantor sendiri. Bikin mie rebus bisa, bikin kopi bisa, teh bisa, gratis pula ! hehehe. Apalagi memang itu sekuritas deket banget dengan tempat ngantor.
  4. Besaran fee transaksi. Besaran fee transaksi ini Beti alias beda-beda tipis untuk masing-masing Sekuritas. Besaran layanan itu tergantung pula dengan servis terhadap nasabah. Apakah full pendampingan, pendampingan sebagian, ataukah dilepas bebas seperti burung elang di angkasa (halah ! macam apa pula ini !). Ada yang 0.25% beli, ada pula yang 0.3%, 0.35%. Ada pula yang jual 0.3%, 0.4%. Pilihan itu pada kita, Bro ! bukan pada Satpol PP !!
Kemudian pertanyaan lain yang biasa diajukan saat mau gabung sekuritas adalah, "berapa duit sih kita bisa buka Rekening Dana Investor ?" Nah ! kalo yang ini beda-beda, Bro. Ini juga mesti kita pake pertimbangan buat milih sekuritas. Ada yang 25 Juta, ada yang 15 Juta, ada yang 10 Juta, ada juga yang 5 Juta. Tetapi meskipun demikian, biasanya sekuritas yang mensyaratkan duit cukup gede tersebut ngasih tips,

"Woi, Mas. 25 juta itu mah di atas selembar kertas buluk ini aje. Ente masukin dulu 25 juta, ntar bisa ditarik lagi, bisa  cuman 5 juta ente tinggalin disitu buat beli saham, yang 20 dibalikin lagi ke rekening bank," Nah !!! ketahuan ! gitu-gitu mereka juga bagian korporasi yang pengen narik nasabah sebanyak mungkin ! iya, Kan ?! Nggaaaakk !

Tapi terus terang Ane ada tips buat ente-ente. Pengen modal 500 ribu bisa daftar di sekuritas ? 
"ah, apa bisa ?" 
Bisa, Bro ! bisa ! caranya ente ikut Sekolah Pasar Modal dulu. Nah, para sekuritas itu sudah punya MOU alias memorandum of understanding, bagi siapa saja yang pernah ngikut sekolah itu dan dapet sertifikat, dengan duit cuman 500 ribu bisa daftar dan ngedapetin Rekening Dana Investor. Biasanya saat sekolah pasar modal, ada aja sekuritas yang buka booth disitu buat narik calon nasabah baru. Tertarik ?!



www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Monday, March 30, 2015

Membeli saham lebih mudah daripada gabung perguruan pencak silat

"Membeli saham susah, nggak, sih ?" jawabannya, "Susah ! kalau anda sudah nggak niat !" hehehe, Sorry, becanda. Membeli saham itu mudah. Mudah buanget. Meskipun tidak semudah membeli kacang goreng.  

Nah,  gimana caranya, Bro ?
Begini-begini. Membeli saham itu nggak bisa langsung kayak mau beli rokok di minimarket atau warung kelontong tetangga sebelah. Membeli saham itu mesti lewat perantara, istilah kerennya Broker atau Perantara Efek, istilah pasarannya makelar-lah. Broker-broker ini banyak banget sehingga Ente mesti hati-hati. Broker yang kita pilih mesti broker yang sudah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)/ IDX (Indonesian Stock Exchange). Dimana kita ngelihatnya ? Ah, jaman sudah era digital lihatnya mesti lewat website resmi IDX dong, Bro. Dimana ? Ah, kok masih nanya juga ! disini-disini, ane cariin klik aja !   Disitu ada Profil anggota bursa alias Broker yang bisa kita pilih.


Sebenarnya mengapa kita mesti beli lewat Broker, sih ?. Nah pertanyaan ini pertanyaan yang nyaris Ane tanyakan waktu sekolah pasar modal dulu. Logikanya gini, Bro. Sama aja kita mau beli Obat Cacing Kremi, Bro. Kita nggak bisa beli obat cacing ke Pabrik Obat Cacing Kremi, kan ?. Kita beli lewat toko, supermarket, atau apotek, atau toko kelontong sebelah rumah Pak RT. Nah, Dunia per-saham-an ini punya aturan agar nggak semua orang bisa ngejual saham. Bisa lebih enak diawasi, apalagi dunia pe-saham-an ini memiliki tingkat resiko tinggi dengan duit yang nggak sedikit. Iya, kan ?

Ibaratnya gini, kita mau beli saham Telkom. Nah, Kita pergi ke Supermarket Saham. Di tempat itu ada booth-booth atau petak-petak. Nah, pemilik petak-petak atau booth-booth itu adalah Para anggota Bursa alias Broker. Nah, tempat bernaung dari Anggota Bursa itu, yaitu wujud "bleger" fisik dari Supermarket Saham itu bisa kita ibaratkan sebagai Bursa Efek Indonesia. Nah, posisi-posisinya seperti itu.

Nah, terus kalau mau beli, gimana ? katanya gampang !!
Gini. Ente tinggal milih pedagang efek/ perantara/ sekuritas perantara saham. Disitu ente daftar ! GRATIS !! paling cuman gantiin materai sejumlah enam biji. Terus disitu ente ngisi formulir, ngisi biodata, ngisi juga nomer rekening.
Nah !! PERHATIAN !! Rekening ini rekening Bank Ente yang akan dipakai untuk keluar-masuk transaksi. Rekeningnya gak boleh beda-beda. Rekening bersifat satu pintu. Nah, ente mengisi aplikasi di sekuritas/ broker adalah untuk membuat RDI alias Rekening Dana Investor. Rekening ini HARUS terpisah pula dari rekening sekuritas. Kesimpulannya gini, ente punya rekening di bank, dan ente nanti dibuatkan Rekening Dana Investor (RDI). Setiap Transaksi hanya akan dilakukan antar dua rekening itu. Semisal ente mau beli saham, Rekening Bank ente harus transfer dulu ke RDI. Di RDI otomatis masuklah uang itu. Duit yang masuk itu nantinya bisa dipake beli saham via online atau pemesanan di masing-masing sekuritas. Begitu pula kalo mau ngejual saham. Saat ente jual saham, Duit itu akan masuk ke rekening RDI. Dari RDI ente mesti narik uang itu dulu agar masuk ke rekening Bank Ente pada saat ngisi aplikasi formulir pendaftaran di Sekuritas. Paham ?

Proses daftarnya lama nggak, sih ?
Pengalaman Ane, kurang dari seminggu setelah ngisi aplikasi, kita akan diverifikasi kantor pusat sekuritas via telpon. Nah, setelahnya, nomor rekening RDI akan dikirim via e-mail. Setelah RDI dinyatakan jadi, segera kita sudah mulai bisa bertransaksi saham.

Adalagi, Bro ! Selepas aplikasi formulir selesai, beberapa hari ke depan, ente juga akan dikirimi kartu AKSES, bukan ASKES loh ya !, disitu ente bisa cek via online kepemilikan saham ente dan segala informasi valid mengenai dunia persahaman Indonesia.


Contoh Kartu AKSES


Oke ?
www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Saham, antara Deviden dan Capital Gain

Sekarang, investasi saham sudah mulai rame, dan bahkan sudah menjadi gaya hidup di kalangan investor-investor muda. Apa sih pengertian saham ? apa pula yang ingin diraih dari saham ?

Saham adalah  satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Cara gampangannya, dengan membeli saham, anda turut serta menjadi pemilik perusahaan, Right ?, meskipun prosentase kepemilikan cuma sekian nol koma persen, yang jelas, porsi kepemilikan anda dicatat oleh lembaga pencatat. Dan kalau ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), anda punya hak untuk berpendapat. Tapi catet, kalo porsi kepemilikan saham kecil, kecil pula kemungkinan pendapat ente didengar. Yang jelas RUPS pasti nyediakan makanan, lah. 

Lantas, apa yang anda cari dari saham ? yang dicari dari saham ada dua, yaitu :
  1. Deviden alias bagi hasil laba.
  2. Capital gain.
Deviden ini boleh kita sederhanakan pengertian macam koperasi bagi-bagi SHU alias sisa hasil usaha, sedangkan Capital gain adalah selisih harga pada saat beli dengan harga mutakhir sekarang. Capital gain bisa menjadi capital loss kalau saja nilai saham yang kita beli di masa lalu menjadi turun di masa datang. 

Berapa sih rata-rata imbal hasil investasi di dunia per-saham-an ini ?
berdasar pengalaman, rata-rata pertahun antara 20 % imbal hasil hanya dari capital gain. Sedangkan dari Deviden, rata-rata umum perusahaan membagi deviden di kisaran 2 %, meskipun ada pula kasus yang membagi deviden hingga nyaris 10 % dari nilai saham saat itu. Wow ! legit benar, Bro. Mana ada yang ngasih bonus 10 % setahun untuk investasi. Deposito aja cuman 6 % (Kasus ini kasus deviden Bank Jatim (BJTM) dan Bank Jabar Banten (BJBR). 


Capture screen on : googling Deviden Bank Jatim

Hayo ! jangan cuma mikirin keuntungan ! Pada dasarnya investasi Saham adalah investasi yang memiliki tingkat resiko tinggi. Bukan hanya keuntungan yang membayangi, kerugian juga menghadang apabila perhitungan kita tidak sesuai dengan pergerakan pasar. Yang jelas, berinvestasi saham harus dimulai dari pengetahuan, dan pengetahuan yang cukup pastilah akan meminimalkan resiko. Toh, tidak ada pekerjaan yang tidak beresiko, kan ? Tukang Pijit aja punya resiko keseleo jempol !



www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Sunday, March 29, 2015

Sekolah Saham dan Pasar Modal gratis ? ada, dong !!

sumber gambar : id.wikipedia.com
Pernah tahu Sekolah Pasar Modal atau Sekolah saham gratis di Indonesia ? Sudah gratis, dapat sertifikat, dapat diktat, dapat pula makan siang. Ada, Bro !! ada !! cek saja di Sekolah Pasar Modal IDX (Indonesian Stock Exchange).

nah, lokasinya dimana ?


ada di dua tempat. Di Jakarta, dan di Surabaya. Daftarnya pun lewat online. Cek kontaknya disini , kalau ini link pendaftaran onlinenya, Bro klik disini.

Lihat nih, Bro. Paparan mereka tentang Sekolah Pasar Modal.

Sekolah Pasar Modal (SPM) dan Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) adalah program edukasi dan sosialisasi pasar modal yang diselenggarakan secara berkala dan bebas biaya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh masyarakat umum dapat menjadi peserta SPM dan SPMS sepanjang telah melakukan pendaftaran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.


TUJUAN KEGIATAN

Sekolah Pasar Modal (SPM)

· Memberikan informasi yang benar tentang pasar modal Indonesia
· Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi di pasar modal
· Meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia

Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS)

· Memberikan informasi yang benar tentang pasar modal Syariah Indonesia
· Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi Syariah di pasar modal
· Meningkatkan jumlah investor Syariah di pasar modal Indonesia

DESKRIPSI KEGIATAN


Sekolah Pasar Modal (SPM)

Diselenggarakan selama satu (1) hari dari jam 09.00 – 16.00 WIB dan terdiri dari dua (2) level:

· level 1 untuk masyarakat yang ingin mengetahui gambaran umum pasar modal dan cara berinvestasi di pasar modal Indonesia

· level 2 untuk masyarakat yang telah menjadi investor di pasar modal Indonesia

Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS)

Diselenggarakan selama satu (1) hari dari jam 09.00 – 16.00 WIB dan terdiri dari dua (2) level:

· level 1 untuk masyarakat yang ingin mengetahui gambaran umum pasar modal Syariah dan cara berinvestasi secara Syariah di pasar modal Indonesia

· level 2 untuk masyarakat yang telah menjadi investor Syariah di pasar modal Indonesia

Setiap peserta SPM maupun SPMS akan mendapatkan sertifikat kegiatan apabila memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.






www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Jenis Sertifikat Tanah, ada berapa macam, sih ?

contoh Sertipikat dari BPN

Terdapat beberapa jenis Sertifikat Tanah berdasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria, yakni sertifikat hak milik (SHM), sertifikat hak guna bangunan (SHGB). Namun dalam perkembangannya, atas kebutuhan perumahan di perkotaan yang memerlukan bangunan perumahan dalam bentuk vertikal, ada jenis sertifikat baru, yakni sertifikat hak atas satuan rumah susun (SHSRS).


Fungsi dari Sertifikat itu tak hanya memastikan status hukum atas hak kepemilikan atau penguasaan atas tanah/lahan, sertifikat juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai syarat jika kita ingin mendirikan bangunan di atas tanah yang kita kuasai.



Lantas apa saja perbedaaan dari sertifikat-sertifikat itu ?


SHM (Sertifikat Hak Milik )

SHM merupakan jenis sertifikat dengan kepemilikan hak atas penuh oleh pemegang sertifikat . SHM menjadi bukti kepemilikan paling kuat atas lahan atau tanah karena tidak ada lagi campur tangan ataupun kemungkinan kepemilikan pihak lain.



Status SHM tak memiliki batas waktu. Sebagai bukti kepemilikan paling kuat, SHM menjadi alat paling valid untuk melakukan transaksi jual beli maupun penjaminan untuk kepentingan pembiayaan perbankan.

SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan)
SHGB memiliki batas waktu tertentu, biasanya 20 tahun. Pemilik SHGB bisa saja meningkatkan status kepemilikan atas tanah yang mereka kuasai dalam bentuk SHM. Biasanya peningkatan status sertifikat dari SHGB ke SHM karena di atas tanah itu didirikan bangunan tempat tinggal.

SHSR (Sertifikat Hak atas Satuan Rumah Susun)
Adapun SHSRS berhubungan dengan kepemilikan seseorang atas rumah vertikal, rumah susun yang dibangun di atas tanah dengan kepemilikan bersama. Hak milik atas satuan rumah susun bersifat perorangan dan terpisah.

Akan tetapi, selain atas kepemilikan atas satuan rumah susun, hak milik satuan rumah susun tersebut juga meliputi hak kepemilikan bersama atau yang disebut sebagai bagian bersama, tanah bersama, dan benda bersama, terpisah dari kepemilikan satu rumah susun. Inilah yang sering disebut sebagai strata title.

Dimana mencari informasi tentang Pertanahan dan Tata Ruang, kunjungi website Badan Pertanahan Nasional disini.

Sekian Info.





Saturday, March 28, 2015

Enam Tangga Finansial, apakah itu ?

Pernah mendengar enam anak tangga finansial Anthony Robbins ? ah, jangan-jangan malah belum kenal siapa itu Anthony Robbins. Ya, dia adalah Motivator yang konon nomor 1 di dunia. Wow !







sumber : awaken.com 


Enam tangga finansial yang dicetuskan Robbins menjadi cukup populer. Mengapa ? karena dia mendefinisikan kemampuan finansial berdasarkan step-step tertentu, yaitu :

  1. Financial Protection, suatu kondisi keuangan ketika mempunyai cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan tanpa harus bekerja
  2. Financial Security, suatu kondisi keuangan ketika kita memiliki aset investasi cukup banyak yang aman, dan hasilnya dapat mencukupi kebutuhan standar tanpa harus bekerja. Kebutuhan tersebut adalah: angsuran rumah, biaya makan, biaya listrik, gas dan air, biaya transportasi, biaya asuransi dan pajak.
  3. Financial Vitality, kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman. Selain dapat memenuhi kebutuhan pada Financial Security, juga memenuhi kebutuhan pendidikan anak, hiburan dan membeli barang mewah yang masih masuk akal.
  4. Financial Independence, suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman, hasilnya dapat mencukupi kebutuhan hidup kita persis dengan gaya hidup kita sekarang. Kerja nggak kerja kita tetep makan.
  5. Financial Freedom, suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman, hasilnya dapat mencukupi kebutuhan kita dengan gaya hidup yang kita inginkan.
  6. Absolute Financial Freedom, kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman, karena itu kita yakin bahwa kita bisa melakukan secara nyata apapun yang kita inginkan, kapanpun yang kita inginkan, kemanapun yang kita inginkan, dengan siapapun yang kita inginkan, sebanyak dan selama yang kita inginkan.

Nah. enam anak tangga finansial Robbins memberi cermin kepada kita, sampai dimanakah tahapan keamanan finansial kita. Lain Robbins, lain pula Robert T Kiyosaki. Kiyosaki memberi definisi kaya sebagaimana berikut : 

Kiyosaki berujar bahwa tingkat kekayaan seharusnya tidak diukur dari seberapa besar penghasilan aktif yang diterima dengan cara bekerja. Melainkan, seberapa besar penghasilan pasif yang dapat diterima tanpa ada kewajiban untuk bekerja sama sekali. Entah Kiyosaki sepakat dengan Forbes apa tidak, yang jelas Forbes memberi kriteria kaya dengan lebih gila lagi, yaitu : mereka yang setidaknya mampu membukukan penghasilan US$ 1 juta dalam setahun.


Anda pilih mana ?


Ada juga pepatah bijak yang menyatakan, kekayaan hakiki bukanlah barang atau harta yang kita miliki saat ini, akan tetapi kekayaan hakiki adalah apa-apa yang telah kita dermakan dan berikan kepada orang lain untuk diambil manfaatnya. Setuju yang mana ?




Pilihan Investasi Tanah VS Emas

Pada prinsipnya, segala macam investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lantas pertimbangan apakah yang menentukan pemilihan investasi di suatu waktu ? mari kita bahas ! Jangan salah mengambil keputusan, karena, gagal merencanakan sama artinya merencanakan kegagalan, Right ?

sumber : danaemas.com
Investasi Tanah

Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam investasi tanah adalah LEGALITAS !! catat sekali lagi, LEGALITAS !! aspek legalitas tanah tersebut haruslah free, clean, dan clear. Free artinya bebas sengketa, dimana nama pemilik sesuai dengan yang tertera di sertifikat tanah. Clean, artinya tanah tersebut tidak sedang digunakan untuk kegiatan ekonomi lain atau ditempati oleh orang lain yang tidak berhak. Sementara clearartinya ukuran tanah tersebut tepat, seperti yang tertera di sertifikat, serta cocok batas-batasnya.



Keuntungan dari investasi jenis tanah adalah tidak membutuhkan banyak perawatan. Yang kedua, capital gain yang didapat berada dalam rentang > 5 tahun. Tetapi untuk beberapa kasus, di tempat yang sangat-sangat strategis, capital gain sudah dapat langsung didapat hanya dalam hitungan bulan. Bahkan menurut para pakar investasi, kunci dari membeli tanah ada 3 macam, yaitu : LOKASI, LOKASI, dan LOKASI. Jadi inti dari investasi tanah adalah lokasi. Lantas dimana kita tahu lokasi tersebut akan berkembang sesuai dengan peruntukan ? Gampang, Bro ! cek saja atau cari informasi ke bagian Pemerintah urusan Tata Kota, atau ke Badan Perencanaan Daerah.

Properti yang memiliki return dan capital gain yang tinggi sebaiknya jangan dijual dalam waktu singkat. Jika ini Anda lakukan, maka sama saja Anda menyembelih angsa yang bertelur emas. Sebaliknya tunggu dulu hingga harganya naik signifikan. Biasanya, kenaikan nilai properti akan sangat terasa setelah lima tahun.


Ketiga, nilai tambah (added value) bisa diperoleh ketika lahan tersebut dikembangkan. Belakangan banyak ditemukan pengembangan perumahan dalam skala kecil yang dikemas dalam bentuk cluster. Jika lahan tergolong strategis, bisa juga kavling tersebut dijadikan ruko.

Kerugian dari investasi jenis tanah terletak pada sisi likuiditas. Tanah tidak akan cepat bisa dijual sebagaimana emas, ataupun surat berharga. Nilai/ harga yang besar tentu saja menjadi pertimbangan pembeli sebelum memutuskan membeli suatu tanah.

Investasi Emas

Emas adalah penjaga kekayaan. Emas mampu bertahan melawan gerusan inflasi. Setidaknya begitulah sejarah membuktikan selama ribuan tahun. 

Keuntungan Emas :

  1. lebih mudah dicairkan, dijual, atau digadaikan. Mampu memenuhi kebutuhan mendesak seperti biaya pendidikan, membayar rumah sakit, membeli rumah. Lokasi penjualan bisa ke toko emas, pegadaian, bank-bank atau orang yang sedang membutuhkan emas.
  2. Harga emas cenderung stabil. Dan lagi, emas adalah alat yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya. 
  3. Dengan memiliki emas, Anda bisa mengubahnya menjadi modal usaha. Emas yang Anda miliki jangan langsung dijual dan ditukar menjadi uang, tetapi digadaikan.
  4. Memiliki emas sama sekali minim risiko termasuk bebas biaya pajak. Hal ini berdasar pada peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 15/Pj/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-57/Pj/2010, Tentang Tata Cara Dan Prosedur Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang Dan Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha Di Bidang Lain. Bagi setiap pemilik emas batangan seberapa pun berat dan banyaknya tidak akan dikenakan pajak, karena emas merupakan komoditi produksi.
  5. Investasi emas juga sangat menguntungkan karena tidak mudah rusak, sangat tahan terhadap korosi atau pengaratan.  

Kerugian :

1. Bisa dengan mudah hilang kalo ceroboh dan pikun. Bisa juga digondol orang, Bro.

Tips : Jangan membeli emas di saat dollar menguat terhadap nilai tukar rupiah, atau, membeli di sebuah toko/ pegadaian yang memberi syarat garansi dengan membebani nilai rupiah tertentu, termasuk ongkos kirim. Jatuhnya cukup mahal. Bisa disiasati dengan membeli logam emas lantakan, atau, membeli logam mulia langsung di gerai emas ANTAM.





Friday, March 27, 2015

Wow, Massive Income (Pendapatan Masif) !! Betapa Legit !!!

Mendapatkan 1 Milyar dalam semalam ? atau Memenangkan kotrak besar ? Memiliki bisnis yang menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar ? Itulah pendapatan masif alias Massive Income.

Dailysocial.net pernah membahas soal pemasukan "Twitter dan Facebook" dari Indonesia. Berapa coba ? Luar biasa besar. Sampai-sampai pendiri kedua social media itu bela-belain datang ke Indonesia, bersikap seolah Indonesia cukup dekat dengan mereka. iya, kan  ?

sumber : liputan6.com
Massive income adalah pendapatan yang sangat besar paling tidak lebih besar berkali-kali lipat (minimal lebih dari 1) dari pendapatan bulanan Anda. 

Apakah anda pernah menjual suatu barang dan mendapatkan komisi karena menjualkannya ?

Bayangkan, jika yang dijual bernilai besar, atau yang dijual memiliki repetisi besar (misalnya 1000 kali atau 1 juta kali), Wow, anda akan bisa menghitung pendapatan yang akan akan dikantongi.


Dan jika anda cukup smart dalam mengelola dan memanfaatkannya, semisal mendapatkan penghasilan dari Rp. 1 saja, Anda bisa mendapatkan massive income.


contoh profesi yang berpotensi mendapatkan massive income : 

Pialang Property, Public Speaker, Internet Marketer, MLM, mendirikan Franchise, mendirikan affiliate marketing, mendirikan Startup dll.

Selamat berburu !! yang jelas, pepatah lama mengatakan : Penghasilan yang memuaskan selalu di dahului dengan keseriusan untuk melatih kemampuan. 


Investasi selagi muda : gagal berencana, berarti merencanakan kegagalan.

sumber gambar : www.sbs-records.com

Menunda kesenangan dan kepuasan dalam beberapa waktu yang lama untuk mendapatkan kebebasan finansial di periode waktu yang yang akan datang adalah keputusan yang pas, selagi usia kita masih berada di puncak usia produktif. 

Pendapatan yang kita hasilkan dari profesi yang kita jalani, menurut beberapa pakar keuangan, lebih baik disisihkan sebesar 20 % sebagai dana investasi. Dana investasi itu setelah terkumpul harus dilokasikan untuk membangun aset, nah, dari aset itulah pendapatan yang dipakai untuk menunjang kebebasan finansial diraih.

Apakah sebenarnya pengertian aset ? 

beberapa literatur menyatakan bahwa deskripsi aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Sedangkan pengertian aset menurut sumber yang lain adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Malahan menurut Robert T Kiyosaki, aset adalah sumber penghasil pendapatan, sedangkan barang yang kita miliki, akan tetapi kita masih mengeluarkan uang untuk keperluan maintenance, pajak, ataupun pengeluaran lainnya, tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset, akan tetapi sebagai liabilitas.



Bagaimana cara kemudian memupuk aset ? 

simak beberapa rincian klasifikasi aset. Menurut beberapa pakar, sebenarnya jenis aset hanya ada empat macam, yaitu : 


Tunai

Aset investasi dalam bentuk tunai umumnya ditawarkan dalam bentuk tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Potensi keuntungan yang didapat biasanya tidak lebih dari 6 persen per tahun, namun risiko investasi sangat kecil.

Pendapatan tetap

Aset finansial memiliki fitur memberikan pendapatan tetap bagi investornya, bisa bulanan atau tahunan. Umumnya ditawarkan dalam bentuk obligasi atau surat utang, dan reksadana pendapatan tetap. Kemungkinan nilai investasi Anda akan berkembang di atas 10 persen per tahun sangatlah minim, namun jika terjadi gejolak di pasar pun nilai investasi umumnya tidak berkurang drastis.


Saham

Ini adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham dibagi menjadi dua, yaitu saham perusahaan terbuka dan saham perusahaan tertutup. Contoh saham perusahaan tertutup adalah jika Anda memiliki usaha waralaba, atau usaha kecil rumahan. Untuk saham perusahaan terbuka, ada pilihan saham blue chips yang biasanya nilai kapitalisasi pasarnya besar, dan saham lapis kedua.
Saham bisa ditemui pilihannya dalam bentuk reksadana campuran, reksadana saham, dan juga saham biasa. Risiko investasi ini tergolong cukup tinggi, namun potensi keuntungan yang diberikan tinggi juga.

Aset fisik

Jenis terakhir adalah aset fisik yang umumnya berbentuk emas, batu permata, dan properti. Potensi keuntungannya bisa cukup bervariasi, tergantung dari bentuk investasi yang kita pilih. Keunggulan utama kelas aset ini tentu saja investor memegang langsung produk investasinya.


Pendapatan Pasif vs Pendapatan Aktif dan alternatif investasi

Apakah anda kenal istilah pendapatan pasif ? 




Baiklah, berdasarkan istilah pasif income adalah pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan pasif, contoh pemilik rumah sewa yang mendapatkan pendapatan pasif dari persewaan, penulis buku, pengarang lagu, penemu hak paten, atau setiap profesi yang mendapat royalti atas penjualan kekayaan intelektual karangannya.

Nah, apa beda dengan Pendapatan aktif ?

Pendapatan Aktif adalah pendapatan hasil kerja sehari-hari Anda. Misal Anda bekerja sebagai pegawai swasta, pemerintah, pemilik toko, pengacara, dokter atau lain-lain. Pendapatan aktif memiliki ciri yaitu, ketika kita berhenti bekerja maka pendapatan kita akan berhenti alias tidak mendapatkan income. Jadi untuk mendapatkan pendapatan aktif, kita harus bekerja terus menerus tanpa henti. Nah, anda akan memutuskan memilih jenis profesi yang mana ?

Sebenarnya tidak perlu memilih, karena, beberapa profesi yang berjenis Pendapatan Aktif memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendapatan dari jenis pasif, tentunya apabila mereka mengalokasikan simpanan pendapatannya kedalam instrumen investasi yang dapat menghasilkan pendapatan pasif.

Mana saja instrument investasi yang bisa mendatangkan pendapatan pasif ? barangkali anda bisa memilih salah satu dari jenis investasi di bawah ini, yaitu :

1. Obligasi yang memberikan kupon setiap bulan atau per tiga bulan sesuai kontrak.

2. Saham (Deviden dan Capital Gain)

3. Reksadana pendapatan tetap.

4. Rumah Sewa, Homestay, rumah toko, apartemen, atau kios sewa.

5. Bisnis yang dijalankan sendiri atau dioperasikan pihak ke-3.

6. Usaha franchise.


Jenis alokasi investasi tersebut akan lebih baik jika dipilih sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, dan sisi psikologis calon investor. Karena bagaimana pun juga, jenis investasi pastilah memiliki resiko, baik yang bersifat besar, sedang, atau pun ringan.

NB : jenis pilihan investasi aset